1. Sperma bisa dijadikan zat kosmetik
unik dengan efek peremajaan tubuh. Sperma memang mengandung unsur
berguna bagi tubuh bila berada di lingkungan yang sesuai. Namun, pada
beberapa orang, sprema menimbulkan reaksi alergi.
2. Berapa lama pria tidak melakukan seks
bisa dilihat dari warna sperma. Beberapa hal dapat dideteksi dari
warna. Kita bisa menentukan jumlah dan konsentrasi yang akan
mempengaruhi warna sperma. Makin banyak dan padat bentuk sperma,
menandakan jumlah sperma makin besar dan kemungkinan si pria sudah lama
tidak bercinta.
3. Rasa sperma tergantung asupan
makanan. Dalam beberapa hal benar yang bergantung pada asupan makanan
manis atau pedas. Namun, sperma memiliki citarasa tersendiri yang dapat
memblokir rasa lainnya.
4. Konsumsi alkohol mempengaruhi sperma.
Alkohol mempengaruhi sperma secara tidak langsung. Konsumsi alkohol
berlebih secara teratur akan mengurangi potensi reproduksi pria.
5. Menahan diri tak melakukan hubungan
seks dapat meningkatkan jumlah sperma. Benar, namun jangan berlebihan.
Pria harus mengeluarkan sperma setelah 7-10 hari atau kinerja sperma
akan menurun. Hubungan intim sebanyak dua kali seminggu mendekati
hari-hari ovulasi adalah waktu paling sempurna bila menginginkan
kehamilan.
6. Kualitas sperma menurun seiring usia
yang bertambah tua. Dari segi kualitas, sperma umumnya tidak berubah,
namun dari sisi kemungkinan untuk membuahi sel telur semakin menurun.
7. Memakai pakaian ketat tidak sehat.
Pakaian ketat akan mengurangi aliran darah ke testis sehingga membuat
testis panas. Akibatnya jumlah spermatozoon (benihsperma) dilepaskan
selama ejakulasi lebih rendah. Sehingga pria disarankan untuk memakai
pakaian dalam yang longgar.
8. Proses produksi spermatozoon membutuhkan lingkungan dengan suhu 3-5 derajat di bawah suhu tubuh.
9. Tubuh manusia memproduksi 70-150 juta spermatozoon tiap hari
10. Kecepatan spermatozoon saat ejakulasi mencapai 18-45 km/jam.
sumber : www.ilmukesehatan.com
0 komentar:
Posting Komentar